kalah berdebat dengan istri
Suatu waktu di pagi hari, sang suami kembali setelah beberapa jam pergi memancing, dan dia memutuskan untuk istirahat tidur terlebih dahulu.
Meskipun tidak biasa dengan situasi kondisi dengan keadaan danau tersebut, sang istri memutuskan untuk pergi dengan menggunakan perahu sang suami, lalu dia pergi ke tengah danau, berhenti, dan melemparkan jangkar perahu tersebut, kemudian membaca buku yang telah dia bawa sebelumnya.
Beberapa saat kemudian, datanglah petugas penjaga danau, kemudian petugas tersebut merapat ke perahu sang istri tadi, dan berkata: "Selamat pagi, Bu, Apa yang sedang ibu lakukan"?
"Membaca buku", dia menjawabnya sambil berpikir ("loh, bukannya sangat jelas terlihat?")
"Ibu sedang berada di area terlarang untuk memancing", sang petugas memberi tahu.
"Oh, maaf Pak, tapi saya sedang membaca buku, bukan sedang memancing."
"Betul, akan tetapi Ibu telah membawa perlengkapan yang lengkap untuk memancing, jadi Ibu bisa kapan saja memancing. Saya terpaksa membawa ibu ke kantor dan memberikan surat pelanggaran."
"Surat pelanggaran hanya untuk membaca buku??!!" jawab sang Istri.
"Ibu sedang berada di area terlarang untuk memancing," jawab Petugas.
"Maaf Pak, tapi saya sedang membaca buku, bukan sedang memancing..."
"Betul, akan tetapi Ibu telah membawa perlengkapan yang lengkap untuk memancing, jadi Ibu bisa kapan saja memancing. Saya terpaksa membawa ibu ke kantor dan memberikan surat pelanggaran".
"Jika demikian, saya akan menuntut Anda dengan pelecehan seksual", jawab sang Istri.
"Loh, tapi menyentuh ibupun belum saya lakukan", jawab sang petugas.
"Betul, akan tetapi Bapak telah membawa perlengkapan yang lengkap, jadi Bapak bisa melakukannya kapan saja".
"Selamat membaca bukunya Bu ...," kemudian sang petugas tersebut pergi.
Diet Sehat dengan Menghitung Jumlah Kalori
Roy adalah penggemar berat si Dina. Suatu malam Roy memberanikan diri untuk mengajak Dina makan malam untuk merayakan diterimanya Roy bekerja di tempat yang baru. Roy menunggu untuk mencatat apa yang harus dipesannya, Dina belum dapat menentukan menu yang dikehendakinya. Ia justru masih sibuk mencocokkan daftar menu itu dengan buku diet yang tidak pernah lepas dari tas kecilnya.
"Hari ini aku harus makan makanan yang tidak lebih dari 300 kalori," kata Dina. "Kalau aku pesan telur setengah matang, itu berarti 77 kalori. Lantas sepotong roti, 63 kalori, dan acar, 42 kalori. Lalu..."
"Pelayan!" panggil Roy kemudian.
"Ya! Apa saja pesanan bapak?"
"Dua gelas air putih, dan... itu saja!"
Sent by: e-ketawa on Mar 25th, 2010 | Rate it and send to friend
Cara Mengatasi Biang Gosip
Category: Humor Umum
Yoana, cewek cantik dan seksi si biang gosip dan ketua RT menuduh Anton sebagai pecandu alkohol. Alasannya, ia melihat Anton sering memarkir mobilnya di depan sebuah bar.
Anton termenung sejenak dan hanya diam saja. Malam itu, Anton memarkir mobilnya di depan rumah Yoana dan membiarkannya di sana semalaman.
Lapor Karena Baju Majikan Terbakar
Yanto adalah seorang pembantu. Suatu siang, dia menlepon majikannya di kantor.
Yanto : "Halo bos, ini saya Yanto."
Majikan : "Iya, To, ada apa telepon?"
Yanto : "Ah tidak apa-apa bos, saya cuma mau lapor sekalian minta maaf, waktu saya seterika tadi, Bos punya baju terbakar..."
Majikan yang sementara sibuk menjawab: "Sudahlah tong, biar saja! tidak apa-apa, nanti saya beli yang baru..."
Yanto : "Oh, Bos baik sekali, terima kasih!"
Majikan : "Halo tong, sepertinya ramai sekali dengan suara-suara di sebelah kamu ada dimana? Kamu telepon dari mana?"
Yanto : "Saya di wartel Bos..."
Majikan : "Kenapa tidak telepon dari rumah saja?"
Yanto : "Tidak bisa Bos, masalahnya rumah juga ikut terbakar dengan Bos punya baju yang saya lapor tadi itu..."
Majikan : "Apaaaaaaa...???!!"
Doa Seorang Anak
Berikut ini adalah kutipan doa salah seorang anak di antah berantah:
"...dan, berkatilah Papa dan Mama. Tapi jangan berikan kepada mereka anak baru. Mereka tidak begitu baik mengurusi anak yang sudah ada..."
Resiko punya suami programmer
Sebelum memutuskan untuk menikah dengan IT Guys pikir dulu masak-masak dan jangan menyesal kemudian. Makanya perhatikan baik-baik percakapan antara seorang istri dengan suaminya, seorang Software Engineer: Suami: (Pulang telat dari kantor) "Selamat malam sayang, sekarang saya logged in.”
Istri: Apakah kamu bawa oleh-oleh yang aku minta?
Suami: Bad command or filename.
Istri: Tapi aku bilangnya dari tadi pagi!
Suami: Errorneous syntax. Abort?
Istri: Trus, bagaimana tentang beli televisi baru?
Suami: Variable not found...
Istri: OK deh, kalo gitu aku minta kartu kreditmu. Aku mau belanja sendiri aja.
Suami: Sharing Violation. Access denied...
Istri: Apakah kamu lebih mencintai komputer daripada aku? Atau kamu hanya main-main saja?
Suami: Too many parameters...
Istri: Itu kesalahan terbesar kalo saya menikahi orang "idiot" sepertimu.
Suami: Data type mismatch.
Istri: Kamu tidak berguna.
Suami: It,s by Default.
Istri: Bagaimana dengan gajimu?
Suami: File in use ... Try later.
Istri: Kalo gitu apa posisiku di keluarga ini?
Suami: Unknown Virus.
Pak Sukairi
Seorang dokter baru tiba di desa Sukarame. Dia dapat menyembuhkan
berbagai penyakit. Semua orang di desa itu takjub, kecuali Pak
Sukairi.
Suatu hari Pak Sukairi mengunjungi dokter tersebut untuk membuat
dokter itu menjadi dokter yang tidak istimewa lagi.
"Pak dokter, saya kehilangan indera perasa saya. Saya tidak bisa
merasakan apapun, jadi apa yang bisa Anda lakukan?" tantang Pak
Sukairi.
Dokter itu menggelengkan sedikit kepalanya lalu mengerutkan kening
lalu berkata kepada Pak Sukairi, "Anda hanya membutuhkan botol no. 27
ini!"
Botol bernomor 27 itu dikeluarkan dokter dari lemari obatnya dan dia
minta kepada Pak Sukairi untuk meminumnya. Pak Sukairi meminum obat
itu dan dalam hitungan detik Pak Sukairi memuntahkannya, "Huuuhh
rasanya seperti racun!" teriak Pak Sukairi.
"Heiii ... sakit Anda sudah sembuh, Pak. Obat itu bisa mengembalikan
indera perasa Anda," kata dokter tersebut. Dan Pak Sukairi pun pulang
dengan jengkel.
Satu bulan kemudian pak Sukairi datang lagi ke dokter tersebut, dengan
maksud jelek yang sama dengan dulu dengan keluhan yang berbeda,
"Dok, saya tidak bisa ingat apapun!"
Dokter terdiam agak lama, dan mengerutkan kening sekerut-kerutnya
sambil bergumam sendiri. Pak Sukairi bersorak dalam hatinya, "Kali ini
dokter itu pasti kebingungan dan tidak bisa kasih obat yang manjur."
Tiba-tiba dokter itu berkata, ""Anda hanya membutuhkan botol no. 27
ini, karena ....."
Sebelum dokter itu menyelesaikan kalimatnya, Pak Sukairi sudah kabur
terbirit-birit!
Seorang dokter baru tiba di desa Sukarame. Dia dapat menyembuhkan
berbagai penyakit. Semua orang di desa itu takjub, kecuali Pak
Sukairi.
Suatu hari Pak Sukairi mengunjungi dokter tersebut untuk membuat
dokter itu menjadi dokter yang tidak istimewa lagi.
"Pak dokter, saya kehilangan indera perasa saya. Saya tidak bisa
merasakan apapun, jadi apa yang bisa Anda lakukan?" tantang Pak
Sukairi.
Dokter itu menggelengkan sedikit kepalanya lalu mengerutkan kening
lalu berkata kepada Pak Sukairi, "Anda hanya membutuhkan botol no. 27
ini!"
Botol bernomor 27 itu dikeluarkan dokter dari lemari obatnya dan dia
minta kepada Pak Sukairi untuk meminumnya. Pak Sukairi meminum obat
itu dan dalam hitungan detik Pak Sukairi memuntahkannya, "Huuuhh
rasanya seperti racun!" teriak Pak Sukairi.
"Heiii ... sakit Anda sudah sembuh, Pak. Obat itu bisa mengembalikan
indera perasa Anda," kata dokter tersebut. Dan Pak Sukairi pun pulang
dengan jengkel.
Satu bulan kemudian pak Sukairi datang lagi ke dokter tersebut, dengan
maksud jelek yang sama dengan dulu dengan keluhan yang berbeda,
"Dok, saya tidak bisa ingat apapun!"
Dokter terdiam agak lama, dan mengerutkan kening sekerut-kerutnya
sambil bergumam sendiri. Pak Sukairi bersorak dalam hatinya, "Kali ini
dokter itu pasti kebingungan dan tidak bisa kasih obat yang manjur."
Tiba-tiba dokter itu berkata, ""Anda hanya membutuhkan botol no. 27
ini, karena ....."
Sebelum dokter itu menyelesaikan kalimatnya, Pak Sukairi sudah kabur
terbirit-birit!
Umur
Sudah lama Budi naksir cewek yang tinggal dikampung sebelah.
Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Cewek itu menerima
cinta Budi dengan sepenuh hati, meski "proklamasi cinta" Budi dilakukan
di gang sempit pinggir selokan. Sayang, kisah-kasih di selokan itu
tidak berjalan mulus.
Orang tua si gadis keberatan karena Budi belum bekerja. Namun
keduanya pantang menyerah. Bahkan, setelah beberapa bulan menjalin
kasih, Budi memberanikan diri melamar. Ia menemui ayah si gadis. "Pak,
kami sudah saling cinta, maka kami akan menikah. Kapan saya boleh
menikahi anak bapak?" kata Budi.
Ayah si gadis jelas menolak. Namun untuk berkata terus terang,
ia tidak sampai hati. "Begini Nak Budi. Bukan saya keberatan, tapi
tunggulah saat yang tepat. Saat ini umur anak saya 20 tahun, umur Nak
Budi 24 tahun. Jadi, tunggulah sampai umur kalian sama", kata si
bapak..
Sudah lama Budi naksir cewek yang tinggal dikampung sebelah.
Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Cewek itu menerima
cinta Budi dengan sepenuh hati, meski "proklamasi cinta" Budi dilakukan
di gang sempit pinggir selokan. Sayang, kisah-kasih di selokan itu
tidak berjalan mulus.
Orang tua si gadis keberatan karena Budi belum bekerja. Namun
keduanya pantang menyerah. Bahkan, setelah beberapa bulan menjalin
kasih, Budi memberanikan diri melamar. Ia menemui ayah si gadis. "Pak,
kami sudah saling cinta, maka kami akan menikah. Kapan saya boleh
menikahi anak bapak?" kata Budi.
Ayah si gadis jelas menolak. Namun untuk berkata terus terang,
ia tidak sampai hati. "Begini Nak Budi. Bukan saya keberatan, tapi
tunggulah saat yang tepat. Saat ini umur anak saya 20 tahun, umur Nak
Budi 24 tahun. Jadi, tunggulah sampai umur kalian sama", kata si
bapak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar